Jumat, 07 Maret 2014

Kehidupanku

    
``Kehidupan ku``
 Cerpen ini ditulis oleh : Gian Pratama Anggia


 Aku terlahir cacat,sejak kecil ibuku telah meninggal dan aku hanya tinggal bersama ayah dan nenek. Semasa kecil hidupku sangat bahagia dan di sayang oleh nenek tapi ketika aku berumur  5 tahun nenek baru menyadari bahwa aku memiliki kekurangan . saat itu nenek terkejut mengetahui bahwa aku tuli dan susah untuk berbicara. Lalu ayah dan nenek membawa ku ke dokter untuk memastikan apakah aku benar-benar tunawisma setelah di periksa ternyata aku benar-benar memiliki kekurangan . ayah dan nenek sangat sedih, dan berusaha menutupi semuanya dari ku.
Hari-hariku berlalu begitu saja dan akupunb beranjak remaja, aku di masukkan kesebuah sekolah oleh ayahku. Aku sangat senang karena bisa bersekolah seperti anak-anak lainya, di sekolah itu aku bertemu dangan seorang sahabat yang sangat baik dia bernama  andri , dia adalah sahabat pertama ku dan hari-hari ku , kulalui bersamanya. Pada saat jam istirahat aku dan andri pergi ke kantin untuk membeli makanan  disana aku bertemu dengan riska dan teman –temanya .ketika aku ingin duduk bersama andri untuk makan  bersama , tiba-tiba riska menghampiriku dan menjatuhkan makananku, aku terkejut dan berusaha untuk berbicara apa salahku sehingga riska menjatuhkan makananku tetapi riska malah  tertawa dan mengejekku andri marah dan berusaha untuk membelaku . tetapi semuanya hanya sia-sia karena riska dan teman-temanya meninggalkan kami dan tidak mendengarkan andri.
Lalu andri membantuku untuk membereskan makanan yang jatuh , setelah itu kami meninggalkan kantin dan kembali ke kelas. Hari-hariku aku lalui dengan hinaan dan ejekan dari teman-teman karena kekuranganku, tapi semua itu aku terima dengan ikhlas karena aku sadar akan kekuranganku.
Di rumah aku sangat senang bermain piano, itu mungkin karena ayah dan ibuku sangat mahir dalam bermain piano sehingga aku juga bisa memainkan piano. Di sekolah ada sebuah grup music yang dilatih oleh Bu Ani, ia adalah guru music, Bu Ani sangat baik dan sabar dalam mengajari murid-muridnya. Hingga aku berniat untuk mengajak andri untuk bergabung dalam grup music tersebut, andri setuju dengan niatku. Mendengar  berita itu riska dan teman-temannya marah kepadaku dan berkata ‘’eh… lo itu cewek tuli, jadi lo nggak pantes masuk dalam grup ini, jadi jangan mimpi deh pengen bergabung dengan kami…’’. Aku terdiam dan berniat ingin mengurungkan niatku untuk bergabung di grup itu. Tapi andri malah melarangku untuk berfikir seperti itu, dia ingin sekali aku masuk dalam grup music itu karena dia tau bahwa aku sangat berbakat dalam bermain piano.
Sepulang sekolah, aku diajak oleh andri untuk menemui Bu Ani  untuk membicarakan masalah tadi pagi, mendengar perkataan andri Bu Ani langsung menyetujuinya. Aku sangat bahagia dan langsung pulang kerumah untuk memberitahu ayah dan nenek tentang berita ini.
Dan keesokan harinya aku mengikuti pentas seni bersama andri, dan acara kami sukses….. Ayah sangat bangga kepada aku dan memelukku…..
``SELESAI``

Tidak ada komentar:

Posting Komentar